Inovasi cenderung mengalami momen jenuh setelah
beberapa waktu. Jadi, solusinya adalah membuat kreativitas baru berdasarkan
hal-hal lama yang menjadi primadona di masa lampau. Ponsel yang mengandalkan
kamera misalnya, sudah ada sejak zaman kejayaan Nokia di era 2005-2008. Seperti
contoh, N90. Samsung pun pernah mengusung konsep yang sama dengan
memperkenalkan Galaxy K Zoom. Namun, perangkat ini malah lebih terkesan seperti
kamera digital ketimbang ponsel pintar.
Tidak mau ketinggalan, Asus pun menyiapkan
strategi yang sama, tentunya dengan keluaran yang lebih sempurna dibandingkan
sang rival asal Korea Selatan. Perangkat hybrid ponsel-kamera terbaru milik
pabrikan Taiwan ini adalah ZenFone Zoom. Ini adalah ponsel yang memiliki fitur
kamera perbesaran optik dan untungnya, masih tetap mempertahankan konsep bentuk
ponsel pintar. Apakah ZenFone Zoom perangkat ponsel fotografi yang layak
disejajarkan dengan kamera profesional? Mari kita cari tahu.
Asus ZenFone Zoom. Sumber: Android Authority |
Sesuai fiturnya, harga ZenFone Zoom khusus menyasar
kalangan atas. Karenanya, ponsel ini dibalut dengan rangka aluminium dan balutan
kulit di bagian belakang untuk memberi kesan premium dan genggaman yang kokoh.
Bagian sisinya terlihat sedikit cembung sehingga sedikit terlihat seperti
iPhone keluaran baru.
Secara keseluruhan, perangkat ini dapat
dikenali karena bentuk kamera belakangnya yang benar-benar menonjol. Kualitas
keluaran perangkatnya patut diacungi jempol karena Asus secara cermat
menempatkan lensa perbesaran kameranya menjadi satu dengan perangkat.
Ketebalannya pun hanya 11,9 mm.
Di bagian dapur pacu, Asus kembali menunjukkan dirinya
sebagai pabrikan yang konsisten mengusung prosesor Intel. ZenFone Zoom
dilengkapi dengan Intel Atom Z3590 empat inti dan RAM LPDDR3 sebesar 4 GB.
Kapasitas penyimpanan internalnya adalah 128 GB. Jangan salah, kapasitas
sebesar ini masih dapat ditambah dengan micro SD hingga 128 GB lagi. Asus
dengan cermat mengantisipasi kebutuhan memori untuk kenyamanan menyimpan hasil
fotografi pengguna dalam jumlah besar. Fitur konektivitas standar lainnya
termasuk diantaranya GPS, Wi-Fi, Bluetooth 4.0, NFC, USB OTG, dan GLONASS.
Sayangnya, sistem operasi yang dipakai masih menjalankan
Android 5.0 Lollipop dengan desain antarmuka ZenUI versi 2.0. Layaknya
perangkat ZenFone pada umumnya, ada banyak aplikasi bawaan Asus yang disematkan
dalam perangkat ini.
Dari segi kinerja, ZenFone Zoom dapat
disejajarkan dengan ponsel papan atas pabrikan ponsel pada umumnya. Aplikasi
berjalan dengan lancar, namun ketika memainkan game seperti Asphalt 8 yang
membutuhkan sumber daya besar, bagian belakangnya akan terasa sedikit panas.
Skor benchmark pada AnTuTu terhitung di angka 63.352. Karena banyaknya aplikasi
bawaan dan desain antarmuka yang lumayan berat, angka RAM yang bebas akan menurun
hingga 2,2 GB.
Dan yang paling penting adalah bagian
kameranya. Di bagian inti, ada sensor beresolusi 13 megapiksel dengan lensa 10
elemen buatan Hoya. Lensanya telah diatur sedemikian rupa sehingga dapat
melakukan pembesaran optik sebanyak 3 kali tanpa harus mengeluarkan lensanya
seperti pada kamera digital. Fitur autofokusnya menggunakan sistem Laser khas
ZenFone dan Optical Image Stabilisation yang mempermudah pengguna mengabadikan
gambar yang menarik.
Walaupun diperbesar hingga 3 kali, gambar yang
ditangkap oleh ZenFone Zoom tidak kabur. Meski begitu, disarankan untuk tidak
memaksa pembesaran lensanya hingga ke level maksimal karena objek yang menjadi
fokus akan sedikit kabur ketajamannya. Warnanya sedikit kelam namun cenderung jenuh
jika pencahayaannya diatur ke Auto.
ZenFone Zoom mengusung baterai 3000 mAh yang
sebenarnya berada dibawah rata-rata ponsel papan atas. Umumnya ponsel ini
bertahan 16-20 jam sebelum pengisian ulang. Untungnya, Asus menyertakan fitur
pengisian daya cepat yang dapat mengisi baterai dari 0 ke 40 persen dalam kurun
setengah jam.
Dengan harga sekitar 7,5 juta rupiah, ZenFone
Zoom bersaing langsung dengan Nexus 6P dan Galaxy S6, yang sama-sama memiliki
kamera handal. Meski begitu Anda perlu mempertimbangkan resolusinya yang
tergolong kecil (13 megapiksel) dan ketidakmampuannya dalam merekam video 4K.
0 comments:
Posting Komentar