Ponsel yang keluar dalam beberapa bulan
terakhir banyak memfokuskan fitur penambahan daya baterai, untuk mengatasi
keluhan umum pelanggan yang merasa keberatan karena ponselnya tidak dapat
bertahan selama sehari penuh dalam sekali pengisian. Kini, mayoritas ponsel
kelas menengah ke atas sudah mengusung baterai 3000 mAh. Lenovo Vibe P1
misalnya, lebih berni dengan mengusung baterai 4900 mAh.
Tidak mau ketinggalan kereta, Asus kini resmi
meluncurkan ZenFone Max, yang pertama kali diumumkan pada Agustus 2015. Ponsel
papan menengah dengan harga $147 atau sekitar 2 juta rupiah ini memiliki daya
tarik di bagian baterainya yang berkapasitas 5000 mAh. Spesifikasinya pun
diatur demi memaksimalkan efisiensi daya. Jadi, apakah yang bisa Anda harapkan
dari ponsel ini? Simak ulasannya dibawah.
ZenFone Max yang karena memiliki baterai super besar, dapat dijadikan powerbank pula. Sumber: Firstpost |
Ponsel Asus ZenFone dikenal memiliki rancangan
yang serupa, tidak peduli apa nama modelnya dan bagaimana kelasnya. ZenFone Max
pun demikian, dan secara sekilas Anda akan langsung mengenalinya. Ponsel ini
datang dalam dua warna, hitam dan putih. Di bagian sisinya, ada garis emas plastik
dengan lengkungan ke arah belakang untuk menggenggam ponselnya lebih mantap.
ZenFone 2 mengusung tombol volume di bagian
belakang. Namun ZenFone Max memilih pendekatan konservatif ala ZenFone generasi
awal dengan mengusung volume tersebut di sisi kanan.
Resolusi layar ponsel 5,5 inci ini terhitung di
angka 1280x720 piksel (HD). Meski kecerahan warnanya cukup memuaskan, namun
detail dan ketajaman pikselnya sedikit mengecewakan karena kepadatan piksel
yang kurang dari standar ponsel menengah masa kini. Kami berpendapat hal ini
dikarenakan Asus ingin mengefisiensikan pemakaian daya pada ZenFone Max.
Untuk mengisi baterai 5000 mAh dari 0 ke 100
persen, perangkat ini butuh waktu 5 jam, yang mana menurut kami masih sangat
kurang. Seharusnya pabrikan Taiwan ini bisa menyediakan teknologi percepatan
pengisian daya seperti Qualcomm Quick Charge misalnya.
Di bagian dapur pacu, ZenFone Max memiliki
spesifikasi serupa dengan Zenfone 2 Laser. Prosesor yang diusung adalah
Qualcomm Snapdragon 410, RAM 2GB, penyimpanan internal 16GB (dapat dikembangkan
menjadi 64GB via microSD), dan jaringan SIM ganda. SIM utama mendukung jaringan
4G LTE, sementara SIM kedua hanya 3G saja. Meski ketebalan dan ukuran Zenfone
Max dan 2 Laser hampir setara, namun Max memiliki bobot lebih berat, yakni 202
gram.
ZenFone Max berjalan diatas Lollipop 5.0 dengan
mengusung desain antarmuka ZenUI khas Asus. ZenUI tergolong lebih fleksibel dan
lebih dapat dikendalikan ketimbang desain antarmuka buatan pabrikan lainnya.
Sayangnya, aplikasi bawaan Asus yang tergolong “sampah” juga masih bertebaran
di ponsel ini. Pengguna akan diminta memperbarui sekitar 50 aplikasi ketika
pertama kali digunakan.
Berbicara mengenai fotografi, Max menggunakan
kamera belakang 13 megapiksel dengan sistem autofokus laser serupa Zenfone 2
Laser, dan lampu kilat LED ganda. Kamera depannya menggunakan lensa 5
megapiksel. Kedua kameranya mampu merekam video dengan resolusi 1080p.
Secara keseluruhan, Asus ZenFone Max adalah
ponsel yang sempurna bagi Anda yang menginginkan efisiensi daya dengan
kapasitas gahar. Mengingat harganya yang relatif terjangkau, pengguna di
Indonesia pastinya tidak akan sabar menunggu kedatangan ponsel ini.
0 comments:
Posting Komentar