Melihat ponsel kelas menengah harga 3 jutaan,
maka Anda pastinya akan berpikir tentang Asus ZenFone, Xiaomi Mi, Motorola Moto
G, dan beberapa model Lenovo Vibe. Beberapa diantaranya memiliki fisik menawan namun
kekurangan fitur konektivitas. Sebagian lagi memiliki fitur fisik yang lengkap
namun memiliki kualitas finishing yang kurang. Hal ini dapat dimaklumi
mengingat harganya yang harus ditekan demi menjaga spesifikasi dan kualitas internal.
OnePlus, pabrikan ponsel yang dikenal akan
desain antarmukanya yang revolusioner dan harga terjangkau untuk spesifikasi
papan atas, mengusung model terbaru. OnePlus X, demikian namanya, berpenampilan
menarik sekaligus mengusung fitur yang berkemampuan tinggi. Bahkan dalam
beberapa aspek, X mengungguli saudara tuanya, OnePlus 2 yang mengusung label
harga lebih tinggi. OnePlus mengklaim X sebagai ponsel yang mencampuradukkan “desain
yang menawan dengan kinerja level papan atas.”
Di bagian depan ada lapisan Corning Gorilla
Glass 3 dan di bagian belakang “kaca anti gores ala-tembikar” yang menutupi
rangka aluminium alloy yang mengusung gaya Art Deco. Tombol daya dan volumenya
diberi tekstur bulatan radial.
Layarnya memiliki lebar 5 inci dengan bezel yang
relatif minimal, sehingga tampak memenuhi seluruh tepi bagian depan. Ponsel ini
juga dapat digenggam dengan satu tangan secara nyaman. Dan karena menggunakan
sistem desain antarmuka OxygenOS, pengguna tidak perlu menjangkau ujung atas
layar untuk membuka pemberitahuan dan pengaturan cepat. Dengan resolusi Full HD
(1920x1080 piksel) dengan teknologi AMOLED, warna hitamnya menyatu secara
sempurna dengan bezel, sementara warna putihnya seolah-olah mencoba keluar dari
layar, sehingga tampak mengkilap.
Sementara itu, perangkat internalnya terkesan “menyatukan
masa lampau dan masa kini.” Prosesornya menggunakan Snapdragon 801 empat inti,
yang dikenal sebagai prosesor termutakhir Qualcomm zaman 2014/15. RAM-nya
berada di angka 3GB, sementara penyimpanan internalnya 16GB (11,5 bebas).
Kapasitas ini dapat ditingkatkan menjadi 128GB via microSD. Kedua lubang SIMnya
sudah mengusung 4G LTE. Sayangnya, OnePlux X masih belum mendukung teknologi NFC.
OnePlus X mengusung OxygenOS 2.1.2 yang
merupakan hasil kustomisasi Android 5.1.1 yang juga dipakai pada OnePlus 2.
OnePlus X juga menawarkan fitur Ambient Display ala Google Nexus yang sudah
direka ulang.
Untuk urusan kamera, OnePlus X memiliki resolusi
yang sama dengan OnePlus 2, yakni 13 megapiksel di bagian belakang. Namun
kemiripannya cuma sampai disitu. Alih-alih menggunakan sensor OmniVision milik
2, OnePlus memilih menggunakan modul ISOCELL dari Samsung yang serupa dengan
sensor pada Oppo R7. Kameranya memiliki bukaan f/2.2 namun tidak menyertakan Optical
Image Stabilization. Hasilnya, kamera X dapat memproduksi hasil jepretan yang detail
dan renyah dalam pencahayaan cerah. Namun, kamera ini mengalami penurunan drastis
jika berhadapan dengan cahaya redup.
OnePlus X dijual dengan harga $250 atau sekitar
3,8 juta rupiah. Seperti lazimnya kebiasaan OnePlus, pembeliannya dilakukan
dengan sistem undangan, sehingga terkesan ekslusif. Undangan ini dapat dilihat sewaktu-waktu
pada akun jejaring sosial perusahaan, serta daftar undangan di situs resmi
mereka.
Harga diatas hanya berlaku untuk OnePlus X Onyx
(berbahan kaca). Untuk edisi bahan keramik, harganya melambung menjadi 5,6 juta
rupiah, namun dijual secara terbatas (sudah habis).
0 comments:
Posting Komentar